Saya bukan fans cuts




Dengan ini saya menyatakan diri kalau saya ini bukan fans dari band cuts. Karena apabila saya ngefans akan terjadi pembodohan yang mendasar dalam pikiran saya. Saya takut memuja-muja orang karena yang pantas di puja Cuma tuhan. Dan saya takut menjadi orang yang tergila-gila karena akan membuat diri saya menjadi lebih gila. Dari telinga meloncat kemata, ini adalah kata-kata super mujarab yang melebihi rayuan gombal para penjahat kelamin dalam merayu wanita. Kata-kata itu yang menjadi alasan saya kenapa suka sama band ini. Dari awal saya adalah para penikmat music yang banyak mendengarkan lagu-lagu yang berbeda dari lagu yang seragam yg ada di Indonesia dan akhirnya saya temukan band bernama cuts, band yang memiliki vokalis 2 wanita cantik yang dapat membius kaum adam melebihi biusan trio macan ataupun inul daratista.

Bagi saya menyukai band adalah hal yang wajar dan ngefans sama band adalah keterlaluan. Entah kenapa saya berkata demikian namun saya merasakan di sini saya merasa bukan fans mereka melainkan teman. Saya menyukai pertemanan yang ada di super cuts dimana saya bisa berkarya dengan penuh daya imajinasi dan kreasi dalam melakukan banyak karya. Dan di super cuts semua orang yang ada di dalamnya mendukung otak saya yang tak pernah bisa diam. selain itu keramah tamahan kawan-kawan cuts membuat saya menjadi makin respek terhadap band ini dan akan terus mensupport mereka karena kita adalah saudara.

Saya merasakan banyak hal yang baru yang saya dapat dari pertemanan ini, pertemanan yang menghasilkan banyak ilmu. Banyak sekali ilmu yang di berikan oleh om egie dan mamih barlie. Ilmu marketing, strategi planning dan banyak hal yang tak bisa kita temui di sekolah formal dipelajari di pertemanan ini. Saya suka berteman dengan kalian dan saya yakin pertemanan akan lebih hebat di banding saya ngefans sama kalian.

0 komentar:

Posting Komentar